The Basic Principles Of reformasi intelijen indonesia

Rekomendasi-rekomendasi dari diskusi terbatas mengenai Reformasi Intelijen Indonesia memuat beberapa hal penting untuk diperhatikan diantaranya penerapan Threat-Dependent Intelligence, reformasi rekrutmen personel, menjaga independensi kelembagaan, memperkuat mekanisme pengawasan, dan menyesuaikan regulasi kelembagaan untuk keberlangsungan sistem intelijen yang adaptif dan transparan dalam menghadapi tantangan keamanan.

Permasalahan intelijen di negara Pancasila sekarang adalah ketidakmengertian kelompok kecil masyarakat sipil bahwa perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap individu oleh intelijen seharusnya mereka artikan sebagai perlindungan terhadap segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia.

This information will briefly retrace the heritage of Indonesia’s strategic intelligence dynamics considering that its inception and provide an Evaluation of the current standing of political democratization usually and intelligence reform particularly following 1998.

Konfik yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah pada 1998-2001 juga merupakan salah satu contoh. Konflik di Poso melibatkan konflik antara agama Islam dan Kristen yang berakibat pada kerusuhan massal yang memakan banyak korban meninggal, korban luka, dan tempat peribadatan dan rumah yang dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Untuk menjaga kredibilitas intelijen diperlukan wadah organisasi intelijen modern, intelijen yang menjaga profesialisme, menghormati hak asasi manusia dan tetap meyakini kerahasiannya serta tata kelola yang demokratis, patuh pada institusi politik dan negara.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, informasi intelijen tetap sangat penting dalam merumuskan strategi diplomatik dan militer.

Prinsip prinsip intelijen juga digunakan untuk mengatasi kriminalitas dan kejahatan yang terjadi di masyarakat umumnya digunakan oleh kepolisian dengan menggunakan unit-unit reserse atau kejaksaan seperti FBI di Amerika Serikat , detektif bahkan wartawan untuk mencari sumber berita. Masing masing situs web memiliki kode etik tersendiri.

In 2005, BIN was located to obtain used the charitable foundation of previous Indonesian president Abdurrahman Wahid to rent a Washington lobbying agency to tension the US governing administration for an entire restart of army teaching courses in Indonesia.[twenty five]

Then they were dispatched to all regions on the island of Java Together with the mission to seek guidance to defend the Republic and oversee the enemy’s movements.[six]

The construction of your guerrilla warfare inside the post-1945 independence war, which divided the territory of Indonesia into navy command locations, was adopted for a manifestation of Nasution’s “Center way” strategy to meet the armed service desires of ‘eradicating’ the PKI and holding political Regulate to be a form of Dwifungsi ABRI

Members of the Cabinet (apart from the vice chairman) serves at the president's pleasure, who will dismiss them at will for no result in.

Namun, setiap perkembangan pasti diiringi dengan tantangan. Andhika menyoroti bahwa mentalitas di lingkungan intelijen semakin terbuka, yang pada akhirnya dapat mengompromikan prinsip-prinsip kerahasiaan. Ia juga mencatat bahwa partisipasi dari masyarakat sipil dalam struktur BIN masih minim.

When this takes place, then the public problem concerning the President’s status as just one user of BIN as well as the politicization of this Business is going to be away from spot.

Reformasi dalam rekrutmen dan kultur kerja intelijen menjadi bagian penting dalam upaya menjaga profesionalisme dan efektivitas lembaga intelijen dalam menjalankan tugasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *